Minggu, 15 April 2012

Jilbab Traveler

Semuanya berawal dari mimpi, mimpi ingin berkeliling dunia. Mimpi ingin melihat dan meginjakkan kaki di bumi Allah yang lain. Sejak kecil, saya senang sekali menonton film dan membaca buku-buku 'londo' yang dibelikan papaku sambil berangan-angan seandainya aku jd bagian didalam buku atau film itu. Diantaranya buku Lima Sekawan nya Enyd Blyton. Film nya diantaranya Our House, Full House, Bill Cosby Show, etc. Gara-gara sering nonton film 'londo' kalo tidur saya sering banget mimpi ngobrolnya pun pake bahasa Inggris. Hehe namanya juga mimpi..salah ngomong pun cuek aja.

Papaku sejak kecil mendidikku untuk meletakkan mimpi pada posisi yang tinggi, supaya kita berusaha untuk meraihnya. Beliau juga yang membuatku senang sekali traveling. Dengannya perjalananku selalu seru. Beliau mengajariku untuk belajar dari setiap travelingku.

Saya memakai jilbab sejak kelas 1 SMP semester 2. Hal ini saya lakukan karena perintah Allah dalam surat Al-ahzab dan An-nur yang mewajibkan seorang wanita untuk menutup auratnya. Pada tahun-tahun saya memakai jilbab, orang-orang yang mengenakannya bisa dihitung dg jari. Akan tetapi pada masa-masa sekarang, hehe yang tidak memakai malah bisa dihitung dengan jari. Alhamdulillah. Itu berarti semakin menunjukkan bahwa perintah Allah semakin di taati oleh manusia.

Dulu saya sempat berpikir bahwa jilbab akan membatasi langkahku dalam berekspresi Tapi alhamdulillah, Allah berkehendak lain. Meskipun berjilbab, saya masih bisa berekspresi seluas-luasnya. Disini saya akan memberikan tips2 buat para jilbab traveler yang lumayan penting buat dicatat berdasarkan pengalaman saya pada saat melaukan perjalanan. SIAPKAN BUDGET! Yups, ini tips pertama. Sebelum perjalanan, siapkan dana yang cukup. Yah, namanya jg perjalanan, apalagi kalau waktunya lumayan lama, pasti butuh dana. Buat para jilbab traveler, lebih kurang alokasikan dana yang kamu miliki sebagai berikut: a. Makan 15% b. Transportasi 25% c. Akomodasi 25% d. Uang saku 20% e. Wisata 15% Buat oleh2?..pintar2 saja dalam mengelola uang selama dalam perjalanan. Yang pasti amankan dulu untuk akomodasi, makan dan transportasi. Oiya, bagi yang ingin menggunakan kartu kredit, perhatikan beberapa catatan berikut: a. Browsing dulu di internet sebelum pergi, cari tahu kartu kredit apa yang berlaku di negara yang dituju, dan bisa digunakan ditempat apa saja. b. Ingat limit, makanya lunasi dulu kartu kredit sebelum perjalanan, biar kita punya dana cadangan. c. Sebaiknya membawa satu atau dua kartu dengan limit agak besar daripada bawa banyak kartu akan tetapi sulit dikontrol(bawa 1 masterd card dan 1 VISA). d. Biasanya Bank akan mengenakan biaya tambahan sekitar 2-3% untuk setiap transaksi atau ketika mengambil uang di ATM. e. Catat nomor kartu kredit, kalau2 dompet kita hilang. f. Jangan pernah membuang bill transaksi ya! Cek lagi semua pengeluaranmu setelah tiba di tanah air, kemudian cocokkan dengan tagihan kita nantinya. g. Saya pribadi sebenarnya tidak menyarankan untuk menggunakan kartu kredit selama melakukan perjalanan, apalagi resikoya kita berhutang dengan bank. Tapi kita memang gak pernah tahu apa yang akan terjadi selama perjalanan, dalam kondisi-kondisi darurat tidak ada salahnya kita gunakan kartu kredit, apalagi bila kita pergi sendirian, penggunaannya just incase.

 






Di depan Gedung Raffless Singapore










Grand Palace Bangkok, Thailand


Note: thanks for ur inspiration mba Asma Nadia..for all the best tips..

Sabtu, 31 Maret 2012

Mencintai dan dicintai sama pentingnya

Saya menuliskan judul diatas karena tergelitik atas ucapan adik, mama, dan beberapa teman yang mengatakan bahwa "bagi wanita lebih baik dicintai daripada mencintai". Mungkin beberapa orang akan menyangkal dengan berkata "ah masa sih..kalo aku sih lebih baik saling mencintai..karena cinta adalah segalanya..sesuatu yang sakral..tanpa cinta ga ada deh yang namanya pernikahan" atau sangkalan2 yang lain. Apalagi bagi orang2 yang sangat "mengagungkan cinta"..pasti akan sangat tidak setuju dg pernyataan itu. Saya termasuk orang yang sangat mengedepankan rasa, sehingga pernyataan itu bagi saya agak sedikit tidak pas. Bagi saya, cinta adalah rasa yang membuat seseorang itu dapat hidup bahagia. Cinta dapat dimulai dari keluarga kita. Cinta ayah kepada ibu, anak dan sebaliknya. Cinta suami terhadap istri dan sebaliknya. Cinta terhadap sahabat, terhadap sesama, terhadap alam. Lebih dahsyat lagi adalah cinta  Allah terhadap kita, Dzat pencipta seluruh alam ini, yang Maha kasih dan Maha penyayang.

Itulah cinta, yang membuat setiap manusia bisa hidup bahagia dan saling menyayangi. Allah memberikan rasa cinta kedalam diri setiap manusia dengan tujuan agar manusia saling menyayangi satu sama lain. Baiklah, saya akan mempersempit tulisan saya. Dalam hidup ini Allah melegalkan cinta manusia dalam ikatan pernikahan. Dalam pernikahan ada rohmat Allah, sehingga selalu ada cinta disitu. Rohmat Allah berarti kebarokahan di dalam rumah tangga. Saya pernah mengalami satu rasa yang katanya "cinta"..dan saat itu jg berpikir bahwa dialah soulmateku..jodohku..hoho..hati2 kawan. Tanpa kita sadari kita melupakan Dzat yang menciptakan kita, yang paling tau apa yang akan terjadi. Sehingga tidak jarang, hubungan "cinta" yang belum dilegalkan tidak berjalan mulus alias putus ditengah jalan. Padahal yang menjalaninya sudah sangat berharap bahwa "pasangannya" itulah jodohnya.

Jadi, mengawali sebuah hidup baru tetap dibutuhkan cinta. Saya yakin, jika kita melegalkan suatu hubungan dengan dilandasi cinta pada Allah dan menegakkan sunnah Rasulullah, maka pelan tapi pasti, cinta itu akan tumbuh, karena ada Allah yg selalu menyirami hubungan tersebut dengan rohmat. Dan ini jauh lebih penting daripada "cinta" yang belum pasti. Saya pun merasakan hal ini, cinta yang saya miliki saat ini benar2 nyata. Cinta buat seorang suami ternyata jauh lebih nyata dan lebih indah. Meski saya pernah merasa bahwa dia ga cocok buatku. Saat itu yang tergambar, dia seorang laki2 yang pasif, ga lucu, hehe..semua deh pokoknya..segudang alasan yang aku sampaikan ke mama. Tapi ternyata benar kalo dikatakan bahwa seorang ibu adalah wakil Allah dibumi. Menurut mama aku harus banyak mendekat lagi pada Allah, karena hanya Allah lah yang tahu apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Satu hal yang kudapat dari perjalananku pasrah pada Allah adalah cintaku pada Allah lebih besar dari apapun. Saya menginginkan ridho Allah melalui wakilnya, yaitu mama. Singkat cerita, saya menikah dengannya. Saya melihat begitu banyak cinta di sekelilingku yang bahagia dengan keputusanku. Begitulah jika kita hidup dengan cinta. Sampai dengan tulisan ini saya buat, suamiku telah mendampingiku selama 1 tahun 1 bulan 7 hari..hehe..lengkap banget nyebutinnya. Memang belum bisa dikatakan lama, karena kami baru saja memulainya. Tapi saya yakin, dialah suami yang telah dkirimkan Allah buatku. Sambil terus berdoa agar Allah selalu melindungi dan memberi rohmat pada rumah tangga kami, dengan terus menambah kebahagiaan kami dengan memberi kami generasi penerus yang sholih/at. Amiin..

Jadi, dicintai dan mencintai itu sama pentingnya dalam suatu hubungan. Jadilah wanita yang bisa mencintai suami dan keluarga dengan sepenuh hati. Begitu juga para pria di ujung sana, cintailah wanitamu, kau ada di dunia ini juga karena cinta seorang wanita, yaitu ibumu. Cinta adalah sesuatu yang penting untuk membuat hidup kita bahagia. Tapi tempatkanlah cinta pada tempat yang mulia, maka cinta akan menjadi sesuatu yang berharga.


Love, Na

Mencintai dan dicintai sama pentingnya