Kamu gak paham...Gak mau memahami..kata itu masih terus menari2 dalam pikiranku..sedih rasanya ketika seseorang yang kita sayang mengucapkan kata itu. Benarkah aku memang tidak paham dg situasinya? Benarkah aku memang tidak bisa memahaminya? Benarkah aku memang seseorang yang.......ahh banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang kembali berputar2 dikepalaku.
Sore ini, rasanya hati ini sedih sekali. Dada langsung nyesek..rasanya ga bs menahan tangis..tanganku gemeter, apalagi ketika ada suara bruukk...sepertinya ada kardus yang bergeser tempat. Aaah..Did I do something wrong again? Yea..I did something bad..Tapi pahamkah kamu bagaimana perasaanku? Tahukah kamu rasanya ditolak? Mungkin tidak..Karena katamu aku yang tidak paham..Yaa..mungkin memang tidak ada yang perlu dipahami dari perasaanku..Alasanku pun mungkin jadi tidak penting lagi, karena terkadang bagi perempuan, perasaan tidak nyaman itu ga perlu alasan.
Mungkin memang lebih baik menahan rasa ini..disimpan sendiri..dirasakan sendiri..dan berusaha untuk relief sendiri..Supaya situasi lebih "kondusif"..lebih nyaman. Tapi apa bisa? Gesekan itu pasti akan terjadi karena letak piring yang berdekatan, begitu mungkin kira2 perumpamaan suatu hubungan dengan letak piring yang berdekatan. "Kedekatan" memang membuat seseorang menjadi jauh lebih sensitif dibandingkan dengan orang lain yang gak deket. Itulah pentingnya memahami dan memaafkan dalam suatu hubungan. Ya, mungkin memang kita harus lebih bisa memahami orang yang kita sayang tanpa perlu berharap dia memahami kita juga atau tidak. Kalau dia juga bisa memahami kita, memahami kenapa kita melakukan itu, semua akan menjadi BONUS buat kita. Tapi bila belum, maka maafkanlah.
Terkadang mungkin, bila suasana sedang tidak "baik", memang akan sulit seseorang memahami kenapa dia melakukan ini untuk kita. Tapi yakinlah, dia melakukan itu karena dia sayang denganmu..dia berusaha memperhatikanmu, hanya mungkin caranya belum pas dihatimu.
